Minggu, 28 Maret 2010

INDUSTRI DI INDONESIA

Tema: implementasi wawasa nusantara dibidang ekonomi
Judul: Industri indonesia


PENDAHULUAN

IMPLEMENTASI / PELAKSANAAN
Pengertian: implementasi adalah proses untuk memastikan terlaksananya suatu kebijakan dan tercapainya kebijakan tersebut.
1. Memantau kegiatan harian dalam pelaksanaan kebijakan. Apakah semua rencana kebijakan dilaksanakan? Apakah staff pelaksana sudah dilatih untuk melakukan tugasnya?
2. Penilaian kegiatan dan kepuasan klien dengan layanan yang diberikan. Apa yang telah dilakukan / diberikan, kepada siapa / kelompok mana? Adakah cara yang lebih baik supaya pelaksanaan tugas lebih efisien?


Model Implementasi Kebijakan
1.Kebijakan yang diinginkan (idealized policy); pola interaksi yang dikehendaki dan apa yang hendak diubah oleh suatu kebijakan.
2.Kelompok sasaran (target group); sekelompok masyarakat yg hendak dipengaruhi dan diubah.
3.Organisasi pelaksana (implementing organisation); sebuah satuan birokrasi pemerintah yang bertanggungjawab atas kebijakan tertentu.
4.Faktor lingkungan (environmental factors); unsur-unsur lingkungan kebijakan yang mempengaruhi pelaksanaan kebijakan.


Keberhasilan Implementasi
1.Program dirancang dengan landasan yang jelas, dengan kelompok sasaran, perubahan perilaku, dan tujuan yang jelas.
2.Pendukung kebijakan memuat arahan dan struktur organisasi yang tepat sehingga memaksimalkan proses pelaksanaan.
3.Pemimpin lembaga punya keterampilan manajerial dan politik yang memadai.
4.Program didukung oleh kelompok konstituen yang terorganisasi dengan dukungan legislatif yang kuat.
5.Prioritas kebijakan tidak diganggu oleh konflik diantara perumus kebijakan dan perubahan kondisi sosial-ekonomi
ISI

INDUSTRI DI INDONESIA

Dapatkah Indonesia unggul dalam semua barag dan jasa? Maka justru berkenaan dengan perdagangan bebas itu Indonesia perlu mempunyai produk-produk tertentu yang unggul betul-betul. Strategi dan kebijaksanaan industrialisasi yang demikian sangat berlainan dengan memberikan kebebasan kepada barang dan jasa apa jasa, supaya barang dan jasa itu sendiri-sendiri dengan mengambil inisiatifnya sendiri-sendiri mengembangkannya
Munculnya produk unggulan memang tidak hanya tergantung dari produk saja, melainkan manusianya dan kebebasan arus lalu lintas barangnya, tetapi bahan baku yang melimpah pasti mempunyai andil yang besar dalam menentukan apakah akan unggul atau tidak. Maka dalam mencari produk unggulan, Indonesia perlu memperhitungkan tersedianya bahan baku. Seperti industri petrokimia, industri kayu, pertanian peternakan dan industri kelautan.
Seperti dikrtahui system ekonomi kita adalah system ekonomi pasar yang mengandalkan sembentukan harga pada mekanisme pasar atau mekaisme yang ditentukan oleh kekuantan tarik menarik antara parmintaan dan penawaran.

Kebijaksanaan pembangunan
Pengelompokan industri dapat diberlakukan dengan kebijakan sebagai berikut:
a. Kelompok industri dasar mempunyai misi pertumbuhan ekonomi dan penguatan struktur ekonomi, dengan menggunakan teknologi yang teruji serta bersifat pada modal atau tidak padat karya.
b. Kelopok aneka industri mengemban misi pertumbuhan ekonomi dan atau pemerataan hasil pembangunan dengan teknologi aju yang teruji atau teknologi madya serta dapat bersifat tidak padat karya ataupun padat karya.
c. Kelompok industri kecil mempunyai misi untuk pemerataan pembangunan dan hasil-hailnya, dengan menggunakan teknologi madya atau tepat guna atau teknologi sederhana, dan bersifat padat karya.
dapat ditambahkan bahwa hal ini tercermin dari berbagai jenis bahan baku yang dihasilkan dan dapat ditingkatkan produksinya, yaitu dari sub sektor pertanian raktyat (seperti padi, jagung , ketela, pohon dan kedele), sub sektor perkebunan (seperti karet, kelapa, cassie vera, cengkeh, kopi, gambir, tebu dan pala), sub sektor perikanan (seperti ikan perairan umum, ikan budi daya dan ikan laut), sub sektor peternakan (seperti sapi kerbau, domba, ayam dan itik), sektor kehutanan (seperti kayu, manau, rotan dan dammar) dan sektor pertambangan dan energi (seperti batu bara, potensi minyak bumi, biji emas dan perak, biji tembaga, biji timah hitam dan mangan, batu kapur, mamar, kaolin, tanah liat, pasir teras, sumber tenaga listrik dan lain-lain.
Disamping itu dalam pengembangan industri untuk masa depan terdapat berbagai kelemahan lainnya seperti kurang profesionalnya tenaga kerja yang tersedia, kurang tersedianya bahan baku yang memenuhi persyaratan, peralatan yang serba terbatas dengan cara kerja yang masih tradisional, system organisasi usaha ndustri pada umumnya belum terbina dengan manajemen yang baik kekurangan permodalan dalam berusaha, dan terbatasnya pasaran bagi produk yang dihasilkn khususnya pasar dalam daerah.
Untuk dapat dimanfaatkannya potensi sumber alam dengan melakukan berbagai tindakan dan kebijaksanaan secara terpadu dan berkaitan secara serasi dan saling menujang satu sama lainnya, diharapkan sektor industri yang mempunyai prospek cukup baik itu akan dapat dijelmakan dan dikembangkan pada masa yang akan datang.


Referensi
Rustian kamaludin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar